Direktur teknik PSSI Pieter Huistra berharap Indonesia terhindar dari sanksi FIFA sebagai buntut perseteruan dengan kementerian pemuda dan olahraga (Kemenpora) yang hingga saat ini tidak ada tanda penyelesaian.
Hari ini merupakan batas akhir yang diberikan FIFA kepada Indonesia untuk menyelesaikan konflik sepakbola nasional. Jika tidak, maka Indonesia bakal dijatuhi sanksi pembekuan.
Pencoretan dari keanggotaan juga menjadi kemungkinan terburuk bagi Indonesia. Namun skandal yang terjadi di FIFA diharapkan bisa memberikan nafas bagi Indonesia untuk terhindar dari sanksi.
“Tentu saja sangat bagus bagi Indonesia jika sekarang, atau di masa mendatang tidak ada sanksi. Akan jauh lebih baik bagi Indonesia jika stakeholder yang terlibat bisa menyelesaikan ketidaksepahaman, dan mulai bekerja sama, karena banyak talenta bagus di sini,” ujar Huistra dalam wawancaranya dengan ESPN.
Sebelum ditunjuk menjadi pelatih interim, Huistra merupakan direktur teknik yang bertugas mengembangkan persepakbolaan Indonesia. Pria asal Belanda ini sudah menyiapkan sejumlah program dengan jabatannya sebagai direktur teknik.
“Sangat banyak pekerjaan yang harus saya lakukan di 34 provinsi di Indonesia, dan saya berencana mengunjungi semua wilayah itu. Kami sudah menjadwalkan kursus bagi 76 pelatih tahun ini. Tapi semua itu akan terhenti jika FIFA memberikan sanksi,” ungkap Huistra.
“Tapi kami harus bersiap menghadapi segala kemungkinan. Satu hal yang saya temukan di sini, Anda harus fleksibel di persepakbolaan Indonesia.”
0 komentar:
Posting Komentar